Pages

Ads 468x60px

Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kesehatan. Tampilkan semua postingan

Rabu, 12 Juni 2013

Warna Mata Orang Indonesia Tak Tahan Cahaya

 

    Ada beberapa warna iris mata orang di seluruh dunia, tapi orang Indonesia rata-rata memiliki iris mata berwarna hitam atau coklat gelap. Warna iris yang lebih gelap ini membuat mata orang Indonesia lebih tidak tahan cahaya.

"Orang Indonesia rata-rata warna matanya hitam atau dark brown, sehingga akan lebih cepat panas bila terpapar cahaya matahari atau lampu. Ini sama saja ketika kita pakai baju hitam di siang hari, pasti jadi lebih panas," jelas Dr Rini Mahendrastari Singgih, SpM, Paed.Opthal dari Mahendra Indonesia Eye Clinic, dalam acara Konferensi Pers Health & Wellbeing Index Indonesia, di Hotel Nikko, Jakarta, Selasa (14/12/2010).

Menurut Dr Rini, paparan sinar matahari yang berlebihan bisa menyebabkan berbagai gangguan pada organ mata, antara lain:

1. Sinar biru matahari (400-700 nm) bisa menyebabkan penurunan daya penglihatan karena usia atau AMD (Age-related Macular Degeneration)
2. Sinar merah (700 nm) bisa membakar retina
3. Sinar UV (400 nm) bisa menyebabkan iritasi hingga katarak

Untuk itu, Dr Rini menyarankan orang untuk selalu menggunakan kacamata UV meski tidak mengalami masalah penglihatan, baik di luar ruangan (untuk menghindari radiasi matahari) dan juga ketika bekerja di depan komputer.

"Kacamata UV bisa melindungi mata agar tidak terlalu banyak terpapar radiasi sinar matahari atau radiasi dari komputer, jadi mata juga nggak cepat panas dan lelah," lanjut Dr Rini.

Selain warna mata dan sinar matahari, mata orang Indonesia juga lebih cepat mengalami penurunan daya penglihatan karena gaya hidup yang tidak sehat, antara lain:

1. Terlalu lama di bekerja di depan komputer atau gadget
2. Melakukan hobi seperti menonton televisi, main game dan lainnya.
3. Kurang bergerak yang menyebabkan tidak lancarnya peredaran darah ke mata
4. Stres
5. Pola makan yang tidak sehat

"Mata merupakan organ yang menakjubkan kedua setelah otak pada tubuh manusia, jadi jagalah dan lakukan tindakan pencegahan sebelum mata mengalami masalah," kata Dr Rini.
Reade more >>

Minggu, 18 November 2012

Belatung, Hewan yang Menjijikkan Tapi Obat Bagi Para Diabetes



Mendengar atau melihat binatang yang disebut belatung kadang membuat orang jijik. Tapi siapa sangka, binatang yang menjijikkan ini justru bisa dijadikan terapi untuk menyembuhkan luka pada penderita diabetes.


Pasien diabetes umumnya mengalami luka di tangan atau kakinya berupa bisul yang sulit disembuhkan. Beberapa pasien bahkan harus bertahan dengan kondisi tersebut selama bertahun-tahun. Jika dibiarkan, luka akan berkembang menjadi gangren dan terkadang harus amputasi.


Para peneliti dari Hawaii memiliki cara cepat dan efektif untuk menyembuhkan luka akibat diabetes, yaitu menggunakan belatung. Untuk menyembuhkan luka tersebut, dokter mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati dengan pisau bedah atau enzim. Proses ini disebut debridement.


"Pasien diabetes ini benar-benar membutuhkan perawatan yang lebih baik untuk menyelamatkan anggota badan mereka. Pengobatan debridement menggunakan belatung sangat efektif. Hanya dengan satu kali pengobatan, luka-lukanya mulai membaik," kata Dr Lawrence Eron dari Kaiser Hospital dan University of Hawaii di Honolulu, seperti dikutipReuters, Senin (26/9/2011).



Pengidap diabetes umumnya mengalami luka di tangan dan kakinya berupa bisul yang sulit disembuhkan. Masalahnya luka itu bisa berkembang menjadi gangren dan terkadang memaksa pasien untuk diamputasi.
Peneliti dari University of Hawaii, Honolulu pun menemukan cara untuk menyembuhkan luka akibat diabetes dengan menggunakan belatung.
Pertama, dokter akan mengangkat jaringan yang terinfeksi atau mati dengan pisau bedah atau enzim (debridement), lalu 50-100 belatung spesies Lucilia sericata ditempelkan pada luka pasien dan dibiarkan selama dua hari. Prosedur ini diulangi hingga rata-rata lima kali.
Belatung mengeluarkan suatu zat ke dalam luka yang mencairkan jaringan mati kemudian menelannya.
Paduan antara luka-luka yang telah dibersihkan dan zat lainnya yang terkandung dalam cairan belatung memungkinkan terbentuknya jaringan granulasi yaitu jenis jaringan ikat yang terbentuk selama penyembuhan luka.

Dalam studi ini, Eron dan timnya mengobati 37 penderita diabetes menggunakan belatung. Semuanya menderita penyakit arteri yang menyebabkan sirkulasi darah pada tangan atau kaki kurang baik. Mereka juga memiliki luka yang sudah lama tidak sembuh, bahkan ada yang sampai lima tahun.


"Banyak pasien yang mungkin agak waspada ada serangga hidup yang diletakkan dalam luka-lukanya. Kami akan menjelaskan cara kerjanya dan masalah apa yang mungkin terjadi," kata Eron.


Para dokter menempelkan 50 sampai 100 belatung spesies Lucilia sericata pada luka dan membiarkannya selama dua hari saat pertama kali. Prosedur ini diulangi hingga rata-rata lima kali.


"Kami mengurung belatung dalam bahan seperti jala, stoking nilon juga dapat dipakai. Kemudian kita menyegel kandangnya sehingga mereka tidak keluar," jelas Eron.


Dua puluh satu pasien ternyata berhasil sembuh. Kesembuhan tersebut diidentifikasi dengan sembuhnya infeksi, jaringan mati terhapus seluruhnya, pembentukan jaringan baru yang kuat pada luka dan lebih dari tiga perempat luka telah menutup.


Lima luka infeksi yang sebelumnya tidak bisa disembuhkan dengan antibiotik, berhasil disembuhkan dengan terapi belatung. Sembilan luka infeksi akibat bakteri, enam di antaranya berhasil sembuh dengan terapi belatung. Sepuluh kasus infeksi akibat streptokokus juga berhasil diobati semuanya.


Namun, tidak semua pasien berhasil dengan terapi ini. Pasien yang gagal mengalami radang yang berlebihan di sekitar luka, terlalu banyak mengeluarkan darah dan mengalami masalah pada tulang yang terinfeksi.


Belatung mengeluarkan suatu zat ke dalam luka yang mencairkan jaringan mati kemudian menelannya. Luka-luka dibersihkan dan zat lainnya yang terkandung dalam cairan belatung memungkinkan terbentuknya jaringan granulasi, yaitu jenis jaringan ikat yang terbentuk selama penyembuhan luka.


"Untuk membuat teknik ini berhasil, luka benar-benar perlu dibersihkan, menyingkirkan jaringan yang mati dan memproduksi jaringan granulasi yang kuat ke dalam luka. Di sini lah belatung dapat membantu," pungkasnya.



Reade more >>

Senin, 20 Agustus 2012

3 Benda Penyebab Wajah Berjerawat


Guys, di bulan Februari kemarin gue sempet merasa canggung saat harus ngobrol di depan orang. penyebabnya adalah jerawat. ya, biar bagaimanapun buat banyak orang jerawat adalah benda kecil misterius yang datang ga diundang, pergi harus dibasmi. apalagi kalo letak munculnya jerawat itu di area cantik kita. oh please, kayak hidung, di pipi, deket bibir, deket mata, uwaaah itu udah paling males kalo sampai temen-temen satu sekolah nanya "apaan tuh disitu? jerawat ya? hihihi, lagi suka sama siapa?" gezz, jerawat ga hanya muncul pas kita sedang suka sama orang kan? 
di postingan sebelumnya, gue udah kasih tips ngilangin jerawat pakai benda-benda di sekitar kita. gue mau kasih tau kalo ternyata jerawat muncul juga karena adanya tiga benda ini: 

1. KACAMATA



hati-hati buat yang menggunakan kacamata, coba mulai lebih aware untuk nyimpan kacamatanya. karena, bakteri yang menempel di kacamata itu ga bisa dibayangkan banyaknya. kalau mau menyimpan kacamata, please jangan sembarangan loh ya! jangan lupa juga cuci kacamata pakai sabun tangan antibakteri.

"Anda pasti kaget dengan jumlah bakteri yang bisa tumbuh di kacamata hitam atau di kacamata yang disarankan dokter," ujar ahli dermatologi David Bank dari The Center for Dermatology, Cosmetic & Laser Surgery di New York. Mulailah berpikir dua kali untuk menaruh kacamata di dalam tas atau di atas meja restoran. Untungnya, bakteri di kacamata bisa hilang dengan mencuci kacamata menggunakan sabun tangan antibakteri dan air beberapa hari sekali.

2. TELEPON SELULER



jaman sekarang, orang gak bisa hidup tanpa ponsel disampingnya. muali bangun tidur, sampai tidur lagi ponsel pasti masih ditangan. nah, mulai sekarang sebelum menggunkan ponsel, coba bersihkan ponsel kamu dengan tisu antibakteri, setidaknya sehari sekali.

"Ponsel itu seperti wadah khusus untuk bakteri," ujar David Bank. Ponsel bisa ditempati bakteri lebih banyak dari barang lain. Ia merekomendasikan untuk membersihkan ponsel Anda dengan tisu antibakteri setiap sebelum menggunakannya (atau setidaknya sekali sehari).

3. KUAS MAKE UP



hey girls, buat yang suka dandan coba lebih aware sama kuas make-up yang digunakan. coba lebih rutin nyemprotin pembersih antibakteri, like BodyographyPro The Brush Off Anti-Bacterial Makeup Brush Cleanser.

Barang itu adalah "penampung bakteri," menurut Bank. Untuk membasmi kuman di kuas make-up, Anda bisa menyemprotkan pembersih antibakteri seperti BodyographyPro The Brush Off Anti-Bacterial Makeup Brush Cleanser sepekan sekali. 

Kulit Anda akan sangat berterima kasih jika Anda melakukan langkah-langkah yang disarankan di atas.
Reade more >>

Rabu, 11 Juli 2012

Pemicu Rambut Beruban

Rambut memutih atau uban seringkali dikaitkan dengan proses penuaan. Namun, anggapan itu tak sepenuhnya tepat karena ternyata konsumsi makanan juga memicu rambut beruban. 

Ahli medis Mark Rosenberg, M.D. menilai, pemutihan pada rambut bukan disebabkan oleh penuaan, melainkan akibat kekurangan nutrisi. Melalui HealthyAnswers.com, Mark Rosenberg mengungkapkan bahwa kekurangan nutrisi seperti antioxidan dan magnesium menyebabkan efek domino yang membuat rambut tak mampu mempertahankan warna aslinya.

"Rambut memutih seringkali membuat orang merasa tua dan kehilangan semangat setiap kali mereka melihat diri mereka di cermin. Banyak dari mereka yang mewarnai rambut agar tetap terlihat lebih muda. Dengan hasil penelitian ini, mereka bisa mengetahui penyebab yang lebih tepat rambut beruban, yaitu kekurangan nutrisi tertentu," jelas Rosenberg.

Menurut Rosenberg, ada jenis makanan dan minuman yang harus dihindari agar seseorang tidak kekurangan magnesium. Kebanyakan adalah makanan dan minuman yang manis dan banyak digemari.

Soda
Minuman bersoda yang dikonsumsi secara rutin per minggu atau bahkan per hari dapat menyebabkan kekurangan magnesium. Rosenberg mengatakan, kandungan fosfor di dalam soda akan mengikat magnesium di dalam tubuh dan membawanya keluar tubuh melalui pembuangan.

Makanan yang memiliki kandungan gula tinggi
Siapa tak suka makan kue? Jenis kue seperti cake, pai, pastry, mayoritas memiliki rasa yang manis dan mengandung banyak gula. Kandungan gula yang tinggi itu, menurut Rosenberg, akan menggiring magnesium keluar dari tubuh melalui ginjal. 

Kafein
Seperti halnya soda dan kue manis, minuman yang mengadung kafein seperti kopi dan teh juga bisa menyebabkan seseorang kekurangan magnesium.

Setelah mengetahui penyebab rambut memutih, kini Anda tak perlu lagi khawatir merasa tua. Cukup hindari konsumsi berlebih dari makanan dan minuman di atas dan pilih pola makan yang lebih sehat agar rambut tak cepat beruban. 
Reade more >>

Rabu, 09 Mei 2012

Mencegah Gumoh / Muntah Pada Bayi

      

       Gumoh adalah kondisi yang seringkali menimpa hampir setiap bayi. Para orang tua kerap gelisah apabila bayinya sebentar-sebentar muntah, tak lama setelah mendapatkan ASI.

      Namun sebenarnya kondisi ini tidak perlu terlalu dikhwatirkan. Pasalnya, gumoh jarang sampai menandakan masalah serius. Selama bayi Anda tampak nyaman dan tidak mengalami masalah berat badan, hal itu tampaknya tidak menjadi problem serius.

       Menurut penelitian para ahli, hampir 50 persen bayi pernah mengalami gumoh atau refluks asam (dalam bahasa medis disebut gastroesophageal reflux) dalam tiga bulan pertama setelah kelahiran. Refluks asam adalah kondisi di mana isi cairan dari lambung dimuntahkan/dialirkan kembali (refluxs) ke dalam esofagus.
Gumoh pada bayi akan mencapai puncaknya pada usia 4 bulan, dan sebagian besar bayi berhenti hingga sampai usia 12 bulan.  Tetapi bila gumoh terlalu sering dialami oleh bayi, memang harus diwaspadai. Bisa jadi ini adalah gejala gastroesophageal reflux disease (GERD), sehingga perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut.



        Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah gumoh pada bayi:

* Posisikan bayi tegak Memberi makan bayi dalam posisi tegak bisa mencegah terjadinya muntah. Setelah itu, kondisikan bayi dalam posisi duduk selama kurang lebih 15-30 menit. Hindari bermain aktif dengan bayi selama memberi makan dan jangan mengayun-ayun bayi ketika masih ada makanan di dalam mulutnya.

* Sedikit tapi sering Terlalu lama menyusui atau memberinya dalam jumlah banyak dapat memicu bayi muntah. Jika Anda menyusui, sebaiknya batasi setiap sesi dalam menyusui. Jika Anda memberikan susu melalui botol, tawarkan dalam jumlah yang sedikit dari pada biasanya.

* Atasi sendawa pada bayi Sering bersendawa selama dan setelah menyusui dapat membangun atau membentuk udara di dalam perut bayi. Untuk mengatasinya, posisikan bayi dalam keadaan duduk dengan menopangnya pada salah satu tangan, sementara tangan yang lain menepuk punggung bayi secara pelan.


* Periksa nipple (dot) pada botol susu Jika Anda menggunakan botol, pastikan lubang pada nipple (dot) botol sudah dalam ukuran yang tepat. Jika terlalu besar, susu akan mengalir terlalu cepat. Sementara jika terlalu kecil, bayi Anda mungkin akan frustrasi. Tepat tidaknya ukuran lubang pada botol susu bayi, bisa terlihat dari tetesan susu ketika botol dibalikan. Jika tetesan susu sedikit, maka ukurannya sudah benar.
Reade more >>

Minggu, 29 April 2012

Efek dari Kebanyakan Tidur



Kebanyakan tidur mengandung risiko kesehatan, sama halnya kurang tidur. Para peneliti yakin, bahwa tidur yang melebihi dari 7-8 jam dapat merusak kesehatan.
Dan berikut adalah resiko akibat kebanyakan tidur yang patut Anda waspadai dari sekarang.

Sering pusing
Orang yang terlalu banyak tidur sering merasa pusing dan sering mengantuk di siang hari, yang biasanya terjadi ketika kebanyakan tidur di akhir pekan.
Ini menyebabkan gangguan pola tidur normal di hari kerja. Selain pusing, kebanyakan tidur juga bisa menyebabkan sakit kepala dan nyeri punggung.

Depresi
Efek lain dari terlalu banyak tidur adalah peningkatan risiko gangguan mental, seperti depresi. Orang yang depresi mungkin merasa ingin lebih banyak tidur. Tapi pada gilirannya tidur berlebihan dapat memperburuk depresi itu sendiri.
Hal yang sama juga berlaku pada orang yang menderita nyeri punggung kronis dan sakit kepala. Orang yang mengalami kondisi terburuk mungkin ingin lebih banyak beristirahat dengan tidur, tapi jika dilakukan berlebihan, tidur justru dapat membuat kondisi semakin parah.


Gangguan kardiovaskular
Sebuah studi yang dilakukan Warwick Medical School tahun 2007 menunjukkan tidur terlalu banyak dapat meningkatkan risiko kematian dini akibat penyakit jantung. Dalam studi tersebut, peneliti mengatakan orang yang tidur lebih dari tujuh jam setiap malam, maka berpotensi dua kali lebih mungkin mengalami penyakit jantung, dibandingkan orang yang rutin tidur tujuh jam setiap malam.

Diabetes
Kurang tidur diketahui dapat meningkatkan risiko diabetes. Hal yang sama terjadi juga terjadi pada orang yang terlalu banyak tidur.
Orang yang tidur lebih dari sembilan jam setiap malam, memiliki 50 persen risiko lebih besar menderita diabetes. Ilmuwan tidak tahu pasti mengapa risiko diabetes menjadi lebih tinggi, tetapi dapat menunjukkan indikasi masalah kesehatan mendasar yang menyebabkan diabetes dan menyebabkan tidur berlebihan.
Maka dari itu, hendaklah kita untuk selalu bisa mengatur menjaga waktu tidur agar tidur kita cukup terpenuhi setiap harinya, tidak kurang dan tidak lebih alias PAS.

Reade more >>

Selasa, 17 Januari 2012

Memilih Dot yang Baik untuk Bayi


Ada banyak pilihan dot untuk bayi Anda di pasaran. Namun, Anda harus berhati-hati saat memilih dot untuk sang buah hati. Pasalnya, ada dot yang bisa membahayakan kesehatan bayi Anda.

Menurut dokter ahli kanker anak, dr Edy Tahuteru, SpA(K), dot yang paling sehat adalah dot yang terbuat dari bahan yang bukan karsiogenik. Dot dengan bahan lateks, yang biasanya berwarna kuning, kata dia, jika terkena panas bisa bersifat karsiogenik.

“Jika dikonsumsi oleh anak, lama-lama bisa menumpuk jadi kanker saat dia besar nanti,” ujarnya pada Republika, di Jakarta, Jumat (13/1). Padahal, menurutnya, dot itu pasti selalu kena panas.

Lalu apa solusinya? dr Edy menyarankan Anda untuk memilih dot yang berwarna putih. “Bahannya biasanya dari silikon, yang tak mengurai jika terkena panas,” tuturnya.

Selain dot, plastik yang digunakan untuk minum juga perlu diperhatikan. Plastik yang dijadikan bahan untuk gelas atau alat lain, harus diperhatikan apakah itu aman jika kena panas atau tidak. Misalnya saja plastik untuk kemasan air mineral, itu hanya bisa digunakan sekali pakai saja. “Food grade-nya hanya 1,” ujarnya.

Plastik seperti ini, jika terkena panas, bahan-bahan kimianya akan mengurai, dan akhirnya masuk terkonsumsi oleh kita. “Itu bisa jadi penyebab kanker,” ujarnya.


Gejala kanker karena makanan karsiogenik itu, tak bisa langsung terlihat. Paling tidak jika sejak kecil kita menggunakan bahan yang salah, akibatnya akan menumpuk banyak, dan saat dewasa nanti kanker baru muncul.

Reade more >>

Jumat, 21 Oktober 2011

Susu Kurang Baik Untuk Kesehatan




TIDAK ada makhluk di dunia ini yang ketika sudah dewasa masih minum susu –kecuali manusia. Lihatlah sapi, kambing, kerbau, atau apa pun: begitu sudah tidak anak-anak lagi ti­dak akan minum susu. Mengapa manusia seper­ti menyalahi perilaku yang alami seperti itu?

”Itu gara-gara pabrik susu yang terus meng­iklankan produknya,” ujar Prof Dr Hiromi Shi­nya, penulis buku yang sangat laris: The Mira­cle of Enzyme (Keajaiban Enzim) yang sudah terbit dalam bahasa Indonesia dengan judul yang sama. Padahal, katanya, susu sapi adalah makanan/minuman paling buruk untuk manusia. Manusia seharusnya hanya minum susu manusia. Sebagaimana anak sapi yang juga hanya minum susu sapi. Mana ada anak sapi minum susu manusia, katanya.

Mengapa susu paling jelek untuk manusia? Bahkan, katanya, bisa menjadi penyebab osteoporosis? Jawabnya: karena susu itu benda cair sehingga ketika masuk mulut langsung menga­lir ke kerongkongan. Tidak sempat berinteraksi dengan enzim yang diproduksi mulut kita.

Aki­bat tidak bercampur enzim, tugas usus semakin berat.

Begitu sampai di usus, susu tersebut lang­sung menggumpal dan sulit sekali dicerna. Un­tuk bisa mencernanya, tubuh terpaksa menge­luar­kan cadangan ”enzim induk” yang seha­rus­nya lebih baik dihemat. Enzim induk itu mestinya untuk pertumbuhan tubuh, termasuk pertumbuhan tulang. Namun, karena enzim induk terlalu banyak dipakai untuk membantu mencerna susu, peminum susu akan lebih mu­dah terkena osteoporosis.

Profesor Hiromi tentu tidak hanya mencari sen­sasi. Dia ahli usus terkemuka di dunia. Dia­lah dokter pertama di dunia yang melakukan ope­rasi polip dan tumor di usus tanpa harus membedah perut. Dia kini sudah berumur 70 tahun. Berarti dia sudah sangat berpengalaman menjalani praktik kedokteran. Dia sudah me­me­riksa keadaan usus bagian dalam lebih dari 300.000 manusia Amerika dan Jepang. Dia memang orang Amerika kelahiran Jepang yang selama kariernya sebagai dokter terus mondar-mandir di antara dua negara itu.

Setiap memeriksa usus pasiennya, Prof Hiro­mi sekalian melakukan penelitian. Yakni, untuk mengetahui kaitan wujud dalamnya usus de­ngan kebiasaan makan dan minum pasiennya. Dia menjadi hafal pasien yang ususnya berantakan pasti yang makan atau minumnya tidak ber­mu­tu. Dan, yang dia sebut tidak bermutu itu antara lain susu dan daging.

Dia melihat alangkah mengerikannya bentuk usus orang yang biasa makan makanan/mi­nu­man yang ”jelek”: benjol-benjol, luka-luka, bi­sul-bisul, bercak-bercak hitam, dan menyempit di sana-sini seperti diikat dengan karet gelang. Jelek di situ berarti tidak memenuhi syarat yang diinginkan usus. Sedangkan usus orang yang makanannya sehat/baik, digambarkannya sa­ngat bagus, bintik-bintik rata, kemerahan, dan segar.

Karena tugas usus adalah menyerap maka­nan, tugas itu tidak bisa dia lakukan kalau ma­kanan yang masuk tidak memenuhi syarat si usus. Bu­kan saja ususnya kecapean, juga sari makanan yang diserap pun tidak banyak. Aki­batnya, per­tumbuhan sel-sel tubuh kurang baik, daya tahan tubuh sangat jelek, sel radikal bebas ber­mun­cu­lan, penyakit timbul, dan kulit cepat menua. Bahkan, makanan yang tidak berserat seperti da­ging, bisa menyisakan kotoran yang menem­pel di din­ding usus: menjadi tinja stagnan yang kemu­dian membusuk dan me­nimbulkan penyakit lagi.

Karena itu, Prof Hiromi tidak merekomen­da­sikan daging sebagai makanan. Dia hanya menganjurkan makan daging itu cukup 15 per­sen dari seluruh makanan yang masuk ke perut.

Dia mengambil contoh yang sangat menarik, meski di bagian ini saya rasa, keilmiahannya kurang bisa dipertanggungjawabkan. Misalnya, dia minta kita menyadari berapakah jumlah gigi taring kita, yang tugasnya mengoyak-ngoyak makanan seperti daging: hanya 15 persen dari seluruh gigi kita. Itu berarti bahwa alam hanya menyediakan infrastruktur untuk makan daging 15 persen dari seluruh makanan yang kita perlukan.


Dia juga menyebut contoh harimau yang ha­nya makan daging. Larinya memang kencang, tapi hanya untuk menit-menit awal. Ketika diajak ”lomba lari” oleh mangsanya, harimau akan cepat kehabisan tenaga. Berbeda dengan kuda yang tidak makan daging. Ketahanan larinya lebih hebat.


Di samping pemilihan makanan, Prof Hiromi mempersoalkan cara makan.. Makanan itu, kata­nya, harus dikunyah minimal 30 kali. Bahkan, un­tuk makanan yang agak keras harus sampai 70 kali. Bukan saja bisa lebih lembut, yang le­bih penting agar di mulut makanan bisa ber­cam­pur dengan enzim secara sempurna. Demikian juga kebiasaan minum setelah makan bukanlah kebiasaan yang baik. Minum itu, tulisnya, se­baiknya setengah jam sebelum makan. Agar air sudah sempat diserap usus lebih dulu.

Bagaimana kalau makanannya seret masuk tenggorokan? Nah, ini dia, ketahuan. Berarti mengunyahnya kurang dari 30 kali! Dia juga me­nganjurkan agar setelah makan sebaiknya ja­ngan tidur sebelum empat atau lima jam ke­mu­­dian. Tidur itu, tulisnya, harus dalam keadaan perut kosong. Kalau semua teorinya diterapkan, orang bukan saja lebih sehat, tapi juga panjang umur, awet muda, dan tidak akan gembrot.

Yang paling mendasar dari teorinya adalah: setiap tubuh manusia sudah diberi ”modal” oleh alam bernama enzim-induk dalam jumlah ter­tentu yang tersimpan di dalam ”lumbung en­zim-induk”. Enzim-induk ini setiap hari dike­luarkan dari ”lumbung”-nya untuk diubah men­jadi berbagai macam enzim sesuai keper­luan hari itu. Semakin jelek kualitas makanan yang masuk ke perut, semakin boros menguras lum­bung enzim-induk. Mati, menurut dia, ada­lah habisnya enzim di lumbung masing-masing.

Maka untuk bisa berumur panjang, awet mu­da, tidak pernah sakit, dan langsing haruslah meng­hemat enzim-induk itu. Bahkan, kalau bisa ditambah dengan cara selalu makan ma­ka­nan segar. Ada yang menarik dalam hal makanan segar ini. Semua makanan (mentah maupun yang sudah dimasak) yang sudah lama terkena udara akan mengalami oksidasi. Dia memberi contoh besi yang kalau lama dibiarkan di udara terbuka mengalami karatan. Bahan makanan pun demikian.

Apalagi kalau makanan itu digoreng dengan minyak. Minyaknya sendiri sudah persoalan, apalagi kalau minyak itu sudah teroksidasi. Karena itu, kalau makan makanan yang digo­reng saja sudah kurang baik, akan lebih parah kalau makanan itu sudah lama dibiarkan di udara terbuka. Minyak yang oksidasi, katanya, sangat bahaya bagi usus. Maksudnya, me­ngolah makanan seperti itu memerlukan enzim yang banyak.

Apa saja makanan yang direkomendasikan? Sayur, biji-bijian, dan buah. Jangan terlalu ba­nyak makan makanan yang berprotein. Protein yang melebihi keperluan tubuh ternyata tidak bisa disimpan. Protein itu harus dibuang. Mem­buangnya pun memerlukan kekuatan yang ujung-ujungnya juga berasal dari lumbung enzim. Untuk apa makan berlebih kalau untuk mengolah makanan itu harus menguras enzim dan untuk membuang kelebihannya juga harus menguras lumbung enzim.

Prof Hiromi sendiri secara konsekuen men­jalani prinsip hidup seperti itu dengan sung­guh-sungguh. Hasilnya, umurnya sudah 70 ta­hun, tapi belum pernah sakit. Penampilannya seperti 15 tahun lebih muda. Tentu sesekali dia juga makan makanan yang di luar itu. Se­bab, sesekali saja tidak apa-apa. Menurunnya kualitas usus terjadi karena makanan ”jelek” itu masuk ke dalamnya secara terus-menerus atau terlalu sering.

Terhadap pasiennya, Prof Hiromi juga mene­rapkan ”pengobatan” seperti itu. Pasien-pa­sien penyakit usus, termasuk kanker usus, ba­nyak dia selesaikan dengan ”pengobatan” ala­miah tersebut. Pasiennya yang sudah gawat dia minta mengikuti cara hidup sehat seperti itu dan hasilnya sangat memuaskan. Dokter, katanya, banyak melihat pasien hanya dari sa­tu sisi di bidang sakitnya itu. Jarang dokter yang mau melihatnya melalui sistem tubuh se­cara keseluruhan. Dokter jantung hanya fokus ke jantung. Padahal, penyebab pokoknya bisa jadi justru di usus. Demikian juga dokter-dok­ter spesialis lain. Pendidikan dokter spe­sia­lis­lah yang menghancurkan ilmu kedok­te­ran yang sesungguhnya.

Saya mencoba mengikuti saran buku ini se­bulan terakhir ini. Tapi, baru bisa 50 persennya. Entah, persentase itu akan bisa naik atau justru turun lagi sebulan ke depan.

Yang menggembirakan dari buku Prof Hiromi ini adalah: orang itu harus makan makanan yang enak. Dengan makan enak, hatinya se­nang. Kalau hatinya sudah senang dan pi­kirannya gembira, terjadilah mekanisme dalam tubuh yang bisa membuat enzim-induk ber­tambah.

Reade more >>

Selasa, 04 Oktober 2011

Escolar : Ikan Setan Yang Berkhasiat Tinggi


Ikan Escolar


Beberapa hari yang lalu (pekan kedua Januari 2011) saya diminta kawan saya seorang nelayan di Kepulauan Selayar untuk mencarikan pemasaran ikan hasil tangkapannya. Ikan itu disebutnya dengan nama Escolar. Bagi saya nama ikan itu masih terasa asing tapi tentunya tidak bagi para pelaut dan komunitas pemancing. Lalu saya berusaha mencari tahu ikan macam apa Iscolar itu. Nah inilah hasil penelusuran saya….



Wooouuuuu, sangat besar... ternyata

Ikan Escolar (Lepidocybium flavobrunneum), biasanya juga disebutkan oleh para nelayan dan komunitas pemancing sebagai ikan setan. Di sebut demukian karena yang bisa mencapai berat badan sampai 50 kg ini mempunyai sisik yang berwarna hitam dan mata yang menyala tajam.
Ikan Escobar dikenal sebagai ikan yang cukup langka karena hanya banyak ditemukan di perairan Sulawesi Selatan khususnya di perairan Kepulauan Selayar termasuk di Takabonerate. Selain ikan ini memiliki ciri yang disebutkan di atas juga dikenal cukup agresif. Menurut cerita nelayan di Selayar jika ikan ini terkena pancing maka ia akan mengamuk sangat dahsat, jika di darat ia dibaratkan kerbau yang mengamuk. Kalau tidak hati-hati ikan ini bisa menyeret perahu nelayan ke dasar laut.Ikan Escolar oleh masyarakat nelayan dikenal juga sebagai ikan Opu atau ikan raja-raja. Menurut Marwiah (dari keluarga bangsawan) dahulu jika keluarga kami ingin melaksanakan acara atau hajatan, maka masyarakat di minta untuk menangkap ikan Escobar ini sebagai santapan para raja dan bangsawan tinggi. Maka ikan ini juga di sebut sebagai ikan para Raja (Opu). Ikan ini juga dikenal dengan nama ikan Gindara.Menurut cerita para pemancing ikan ini kemungkinan hidup dan berkeliaran di laut pada kedalaman antara 150-200 meter. Bagi para pemancing menjadikan ikan Escolar sebagai supremasi tertinggi dalam prestainya.


Daging Ikan Escobar....

Selain daging ikan langka ini memiliki cita rasa yang khas dengan warna putih kekuning-kuningan, hasil penelitianpun menunjukkan bahwa ikan Escolar memiliki kandungan Omega3 yang paling tinggi disbanding ikan-ikan lainnya. Bahkan daging ikan ini juga memiliki kemampuan tinggi untuk melarutkan kolesterol dal tubuh.



Salah satu masakan dengan bahan dasar ikan Escolar

Selain itu ada juga penggemar ikan Bagus Y. Prayitno berkomentar dan menceriterakan pengalamannya di Wikimu.com, bahwa ikan Gindara ini juga memiliki khasiat yang sangat baik untuk meningkatkan dengan cepat trombosit pada darah bagi penderita demam berdarah dan juga berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit Typhus dengan cepat.
Melihat kandungan dan khasiat ikan ini maka ikan ini menjadi incaran banyak orang karena sangat baik untuk dikonsumbi oleh anak-anak dalam usia pertumbuhan terutama untuk pertumbuhan otak dan kecerdasannya. Bagi kalangan dewasa yang mengalami gejala kelebihan kolesterol dapat digunakan untuk mengurangi tumpukan jemak jenuh dalam tubuh.
Maka tidak jarang jika di Makassar ikan ini ditawarkan cukup mahal. Selain karena khasiat yang ada juga karena kelangkaan jenis ikan setan ini. Tidak setiap saat dapat ditemukan di pasaran.
Untuk mengolah ikan Iscolar atau Gindara ini menjadi makanan least sehat dan menyehatkan maka sebaiknya ikan ini di olah dengan menghindari cairan atau lemak ikan terbuang. Jadi sebaiknya ikan ini di masak pallumara, atau dimasak kuning. Mungkin alangkah baiknya jangan dibakar atau digoreng.
Beberapa orang yang sudah mencobanya memiliki dampak tersendiri yakni mengalami sakit perut, mulas kemudian buang-buang air yang cukup hebat. Menurut hasil penelitian itu adalah reaksi ketika minyak ikan ini membongkar lemak yang ada dalam perut kita, lalu membuangnya keluar melalui dubur. Jadi disarankan untuk mengkonsumsi ikan ini pada saat hari-hari libur agar aktifitas kita jangan terganggu.
Reade more >>

Minggu, 03 Juli 2011

Khasiat Buah Jeruk Bagi Kesehatan


Menurut catatan sejarah, buah jeruk (Citrus sp) berasal dari Asia, daratan Cina dipercaya sebagai tempat pertama kali tumbuh. Kini buah jeruk hampir tersebar luas keseluruh belahan bumi dan menjadi salah satu buah yang sangat popular.

Varietas jeruk sangat banyak, masing-masing jenis mempunyai karakteristik yang berbeda. Golongan jeruk manis biasanya dimakan segar sebagai buah meja, untuk yang bercitarasa asam lebih cocok dijadikan juice. Beberapa jenis hanya dimanfaatkan kulitnya sebagai bumbu masakan. Berikut aneka jenis jeruk dan kegunaanya.

Jeruk Nipis (lime)

Jeruk nipis (citrus aurantifolia), banyak digunakan airnya sebagai bumbu masakan atau campuran minuman. Aneka punch, shorbet dan cocktail terasa lebih segar dengan menambahkan air jeruk nipis. Warna kulitnya hijau mengkilat, daging buahnya putih kekuningan dan citarasanya sangat asam.

Jeruk Purut (kaffir lime)


Sosoknya unik dengan permukaan kulit berkerut, kandungan airnya sedikit sehingga orang menggunakan kulitnya untuk pengharum masakan. Aromanya harum dan dapat mengurangi bau amis pada olahan daging atau ikan.

Jeruk Limau
Ukuranya lebih kecil dari jeruk nipis, aromanya harum dan citarasanya asam. Sangat cocok untuk olahan seafood maupun campuran aneka sambal.

Lemon Cui


Penduduk Manado dan etnis Cina banyak memanfaatkan jeruk ini, mereka menggunakanya untuk campuran acar, sambal atau olahan seafood. Karakteristiknya, kulit buah hijau kekuningan, citarasanya asam dan banyak mengandung air.

Lemon


Hampir menyerupai jeruk nipis namun warna kulit kuning mengkilat, bentuknya oval dan citarasanya asam. Lemon banyak digunakan pada masakan maupun minuman. Kulit buahnya sering kali untuk campuran cake, cookies maupun minuman segar agar aroma lebih harum.

Kumquat


bentuknya mini dan sedikit mengandung air. Kulit buahnya tebal sehingga banyak dimanfaatkan untuk campuran masakan, pickle, preserved maupun marmalade.

Tangelo


Merupakan jeruk hibrida varietas baru. Citarasanya manis dan sedikit berair, kulit buahnya mudah dikupas dan bijinya sedikit, sangat cocok dijadikan buah meja.

Mandarin

Kulit buah mudah dikupas, citarasanya manis dan berair. Banyak dikonsumsi sebagai buah segar dan daging buahnya dikalengkan.

Grapefruit



Ukuranya lebih besar dari jeruk mandarin. Kulitnya kuning mengkilat dengan daging buah kuning atau kemerahan. Sangat cocok untuk juice atau fruit comppote karena banyak mengandung air dan rasa asam dominan.

Seville Orange


Kulit buahnya sangat sukar dikupas sehingga tidak cocok untuk buah meja. Citarasanya manis dan tanpa biji, banyak digunakan sebagai bahan baku selai, marmalade maupun jelly.

Manfaat Terkandung

Secara umum buah jeruk kaya vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Seperti yang terkandung dalam jeruk manis, setiap 100 g terdapat kalori 51 kal, protein 0.9 g, lemak 0.2 g, karbohidrat 11.4 g, mineral 0.5 g, kalsium 33 mg, fosfor 23 mg, besi 0.4 mg dan asam askorbat 49 mg.

Selain kaya gizi, zat kimia terkandung seperti bioflanid, minyak atsiri limonen, asam sitrat, linalin asetat dan fellandren dipercaya dapat menyembuhkan penyakit batuk, menurunkan demam, meningkatkan gairah seksual dan membuat suara merdu. Berikut ramuanya.

Batuk dan Gejala flu

Campur 2 sdm air jeruk nipis, 1 sdm madu murni dan 2 tetes minyak kayu putih, aduk rata dan minum 2 hari sekali.

Menurunkan Demam

Kukus 5 buah jeruk nipis, potong dan ambil airnya. Campur dengan 1 sdt ragi tape dan 1 sdm bawang merah parut. Oleskan pada bagian dada dan perut.

Meningkatkan Gairah Seksual

Ambil 2 sdm air jeruk nipis, 1 kuning telur ayam kampung, ¼ sdt lada hitam dan 1 sdm madu murni. Aduk rata dan minum tiga hari sekali.

Suara Merdu

Siapkan 3 sdm air jeruk nipis, campur dengan ¼ sdt air kapur sirih. Minum campuran ini 2 minggu sekali.
Reade more >>

Selasa, 21 Juni 2011

Tekonologi Untuk Melawan Kanker

Nanopartikel yang menyamar menjadi sel darah merah mampu menghindari sistem kekebalan tubuh. Hasilnya, pengiriman obat melawan kanker bisa langsung ke tumor.
Ilmuwan University of California, Davis, (UCSD) mengembangkan metode yang melibatkan pengambilan membran sel darah merah dan membungkusnya layaknya jubah kamuflase di sekeliling nanopartikel biodegradable polymer yang berisi campuran obat molekul kecil.

Mampu mengirim banyak obat dari satu nanopartikel merupakan hal yang sangat penting. Pasalnya, sel kanker bisa menjadi kebal pada obat yang dikirim secara individu.

Peneliti mengatakan, ‘kendaraan obat’ semacam ini bisa hidup dan bersirkulasi dalam tubuh selama waktu yang diinginkan tanpa diserang sistem kekebalan tubuh.

Sel darah merah, hidup dalam tubuh selama 180 hari dan bisa menjadi ‘kendaraan pengirim sirkulasi alami,’ papar kandidat rekayasa bio dan penulis studi ini, Che-Ming Hu.

Ilmuwan telah lama memiliki sistem pengiriman obat yang mampu meniru perilaku alami tubuh agar lebih efektif mengirim obat.

"Metode ini menjadi metode pertama yang memadukan membran sel alami dengan nanopartikel sintetis untuk pengiriman obat," ujar professor rekayasa nano UCSD sekaligus pemimpin studi, Liangfang Zhang.

Nanopartikel ini menjadi platform yang memiliki risiko kecil pada respon sistem kekebalan.

Reade more >>