Gumoh adalah kondisi yang seringkali menimpa hampir setiap bayi.
Para orang tua kerap gelisah apabila bayinya sebentar-sebentar muntah,
tak lama setelah mendapatkan ASI.
Namun sebenarnya kondisi ini
tidak perlu terlalu dikhwatirkan. Pasalnya, gumoh jarang sampai
menandakan masalah serius. Selama bayi Anda tampak nyaman dan tidak
mengalami masalah berat badan, hal itu tampaknya tidak menjadi problem
serius.
Menurut penelitian para ahli, hampir 50 persen bayi pernah mengalami gumoh atau refluks asam (dalam bahasa medis disebut gastroesophageal reflux)
dalam tiga bulan pertama setelah kelahiran. Refluks asam adalah kondisi
di mana isi cairan dari lambung dimuntahkan/dialirkan kembali (refluxs)
ke dalam esofagus.
Gumoh pada bayi akan mencapai puncaknya pada
usia 4 bulan, dan sebagian besar bayi berhenti hingga sampai usia 12
bulan. Tetapi bila gumoh terlalu sering dialami oleh bayi, memang
harus diwaspadai. Bisa jadi ini adalah gejala gastroesophageal reflux disease (GERD), sehingga perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah gumoh pada bayi:
* Posisikan bayi tegak
Memberi makan bayi dalam posisi tegak bisa mencegah terjadinya muntah.
Setelah itu, kondisikan bayi dalam posisi duduk selama kurang lebih
15-30 menit. Hindari bermain aktif dengan bayi selama memberi makan dan
jangan mengayun-ayun bayi ketika masih ada makanan di dalam mulutnya.
* Sedikit tapi sering
Terlalu lama menyusui atau memberinya dalam jumlah banyak dapat memicu
bayi muntah. Jika Anda menyusui, sebaiknya batasi setiap sesi dalam
menyusui. Jika Anda memberikan susu melalui botol, tawarkan dalam
jumlah yang sedikit dari pada biasanya.
* Atasi sendawa pada bayi
Sering bersendawa selama dan setelah menyusui dapat membangun atau
membentuk udara di dalam perut bayi. Untuk mengatasinya, posisikan bayi
dalam keadaan duduk dengan menopangnya pada salah satu tangan,
sementara tangan yang lain menepuk punggung bayi secara pelan.
* Periksa nipple (dot) pada botol susu
Jika Anda menggunakan botol, pastikan lubang pada nipple (dot) botol
sudah dalam ukuran yang tepat. Jika terlalu besar, susu akan mengalir
terlalu cepat. Sementara jika terlalu kecil, bayi Anda mungkin akan
frustrasi. Tepat tidaknya ukuran lubang pada botol susu bayi, bisa
terlihat dari tetesan susu ketika botol dibalikan. Jika tetesan susu
sedikit, maka ukurannya sudah benar.
0 komentar:
Posting Komentar