Pages

Ads 468x60px

Rabu, 09 Mei 2012

Mencegah Gumoh / Muntah Pada Bayi

      

       Gumoh adalah kondisi yang seringkali menimpa hampir setiap bayi. Para orang tua kerap gelisah apabila bayinya sebentar-sebentar muntah, tak lama setelah mendapatkan ASI.

      Namun sebenarnya kondisi ini tidak perlu terlalu dikhwatirkan. Pasalnya, gumoh jarang sampai menandakan masalah serius. Selama bayi Anda tampak nyaman dan tidak mengalami masalah berat badan, hal itu tampaknya tidak menjadi problem serius.

       Menurut penelitian para ahli, hampir 50 persen bayi pernah mengalami gumoh atau refluks asam (dalam bahasa medis disebut gastroesophageal reflux) dalam tiga bulan pertama setelah kelahiran. Refluks asam adalah kondisi di mana isi cairan dari lambung dimuntahkan/dialirkan kembali (refluxs) ke dalam esofagus.
Gumoh pada bayi akan mencapai puncaknya pada usia 4 bulan, dan sebagian besar bayi berhenti hingga sampai usia 12 bulan.  Tetapi bila gumoh terlalu sering dialami oleh bayi, memang harus diwaspadai. Bisa jadi ini adalah gejala gastroesophageal reflux disease (GERD), sehingga perlu mendapatkan penanganan lebih lanjut.



        Berikut ini adalah beberapa tips untuk mencegah gumoh pada bayi:

* Posisikan bayi tegak Memberi makan bayi dalam posisi tegak bisa mencegah terjadinya muntah. Setelah itu, kondisikan bayi dalam posisi duduk selama kurang lebih 15-30 menit. Hindari bermain aktif dengan bayi selama memberi makan dan jangan mengayun-ayun bayi ketika masih ada makanan di dalam mulutnya.

* Sedikit tapi sering Terlalu lama menyusui atau memberinya dalam jumlah banyak dapat memicu bayi muntah. Jika Anda menyusui, sebaiknya batasi setiap sesi dalam menyusui. Jika Anda memberikan susu melalui botol, tawarkan dalam jumlah yang sedikit dari pada biasanya.

* Atasi sendawa pada bayi Sering bersendawa selama dan setelah menyusui dapat membangun atau membentuk udara di dalam perut bayi. Untuk mengatasinya, posisikan bayi dalam keadaan duduk dengan menopangnya pada salah satu tangan, sementara tangan yang lain menepuk punggung bayi secara pelan.


* Periksa nipple (dot) pada botol susu Jika Anda menggunakan botol, pastikan lubang pada nipple (dot) botol sudah dalam ukuran yang tepat. Jika terlalu besar, susu akan mengalir terlalu cepat. Sementara jika terlalu kecil, bayi Anda mungkin akan frustrasi. Tepat tidaknya ukuran lubang pada botol susu bayi, bisa terlihat dari tetesan susu ketika botol dibalikan. Jika tetesan susu sedikit, maka ukurannya sudah benar.

0 komentar:

Posting Komentar