
Pemerintah Australia berencana untuk mengeluarkan referendum untuk merubah konstitusinya untuk mengakui apakah Aborigin merupakan orang pertama Australia atau bukan.
Perdana Menteri Julia Gillard mengatakan saat ini waktunya sudah tepat untuk mengubah konstitusi untuk mengakui hal tersebut. Parlemen pun diperlukan untuk mendukung berjalannya referendum tersebut.
Salah satu hal yang harus dilakukan oleh pemerintah adalah untuk meminta maaf secara formal kepada suku Aborigin karena ketidakadilan selama 200 tahun, sejak penjajah Inggris datang. Seperti dilansir Associated Press, Senin (8/11/2010).
Larissa Behrendt, seorang profesor dari suku Aborigin di Universitas Teknologu Sydney, memprediksikan bahwa suku Aborigin akan memperdebatkan hak mereka untuk menjadi budaya pada teks konstitusi dibandingkan hanya menjadi simbol saja dalam teks pembuka undang-undang.
"Bahayanya adalah jika Anda mempertanyakan perlindungan konstitusi terhadap adat seseorang dan gagal, itu akan memberikan kesan yang buruh bagi komunitas Aborigin," ujarnya.(rhs)

0 komentar:
Posting Komentar