Pages

Ads 468x60px

Senin, 14 Februari 2011

Manfaat Merokok


Sebelumnya ingin saya tekankan dulu di sini, meskipun judulnya begitu bombastis dan cenderung membela kaum perokok, saya sendiri tidak merokok.

Ternyata di samping bejibunnyaa bahaya dari asap rokok, terselip juga manfaat dari merokok. Setidaknya itulah yang saya baca dari sebuah artikel tentang rokok.

inilah beberapa manfaat dari merokok yang tanpa sengaja saya temukan:

  1. Menurut Woodrow Wyatt, peneliti dari Inggris dalam artikel yang di muat di The Times (Juli 1994), orang merokok di Glasgow tidak lebih banyak dari mereka yang ada di Bournemouth (kota sebelah selatan Glasgow). Tapi ternyata angka penderita penyakit jantung di Glasgow lebih banyak dari pada di Bournemouth.
  2. Orang Yunani yang mendapat subsidi tembakau dari Uni Eropa, merupakan perokok terberat di dunia, namun angka rata-rata penderita kanker wanita terendah dan terendah kedua bagi pria. Demikian pula untuk penyakit jantung dan pernafasan, sangat sedikit. Hal ini di sebabkan orang Yunani banyak mengkonsumsi ikan dan minyak zaitun yang mengandung lemak tak jenuh ganda.
  3. Seorang ahli THT ternama di AS mengatakan, bahwa ia menyarankan pada mantan perokok yang terserang batuk, untuk menghisap dua batang rokok sehari, dan hal itu menyembuhkan mereka.
  4. Dr. James Le Fanu di AS menulis: “Perokok mempunyai resiko 50% lebih sedikit terkena penyakit alzheimer (pikun), dan banyak perokok yang mempunyai perlindungan lebih banyak dari penyakit ini.”
  5. The New England Journal of Medicine tahun 1985 menulis, para perokok yang terkena kanker endometrik kandungan 50% lebih sedikit daripada nonperokok.
  6. Menurut artikel di Journal of The American Medical Association, penyakit kanker usus dan ulcerative, 30-50% lebih besar berpotensi menyerang nonperokok.
  7. The American Government’s Health and Nutrition Examination Survey, menemukan kemungkinan osteoarthritis menyerang perokok berat 5 kali lebih kecil daripada nonperokok.
  8. Menurut Prof. Petrus Budi Santoso, rokok bisa menolong manusia dari terkaman parkinson (sindrom yang membuat organ tubuh bergetar liar dan susah di kontrol). Sebab, dalam rokok terdapat nikotin yang dapat menghambat berkurangnya sel-sel di otak, yang mengakibatkan gangguan pada saraf. Ahli penyakit saraf di Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga itu mengaku pernah meneliti dampak nikotin terhadap parkinson pada tahun 1987. Ia meneliti 100 pria perokok dan 100 pria tak merokok, yang semuanya penderita parkinson. Mereka rata-rata berusia di atas 50 tahun. “Ternyata mereka yang perokok tidak cepat parah penyakitnya,” katanya.
  9. Di Inggris, pada akhir perang dunia ke dua, penderita jantung mengalami penurunan secara drastis padahal jumlah perokok waktu itu sangat tinggi.

Selama ini rokok di cap sebagai biang kerok dari berbagai jenis penyakit horor. Para ahli kedokteran pun tidak berani membuktikan kemungkinan doktrin itu salah. Sejauh ini memang di perlukan satu studi yang seimbang dan objektif mengenai apa yang menyebabkan sakit, termasuk keuntungan dan kerugian merokok.

Tapi kenapa saya sendiri tidak merokok ya?? jawabannya adalah karena di samping tidak mau jadi knalpot buat orang-orang di sekitar saya, tidak menyukai baunya, merasa nggak pantas, tapi yang lebih penting dari semuanya adalah karena harga rokok begitu mahal, sementara saya bukanlah orang kaya yang kebingungan buat ngabisin duit hingga harus merokok. Intinya sih.. NGIRIIIIIT, BOW…

0 komentar:

Posting Komentar